Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang bocah bernama Teguh Cilik. Jangan tertipu dengan namanya, walaupun “Cilik” alias kecil, bocah ini punya keberanian yang lebih besar dari mimpi-mimpi orang dewasa yang belum kesampaian.
Teguh dan Sepeda Sakti
Suatu hari, Teguh Cilik bertekad belajar naik sepeda tanpa roda bantu. Dengan percaya diri, ia bilang ke ibunya,
“Bu, aku udah gede, hari ini aku bakal ngebut kayak Valentino Rossi!”
Ibunya yang penuh kasih (dan sedikit curiga) hanya mengangguk. Akhirnya, Teguh pun naik sepeda, mengayuh dengan semangat 45… hingga akhirnya menabrak kandang ayam Pak RT! Semua ayam berlarian panik, sementara Pak RT keluar rumah dengan wajah bingung.
“Lho, Teguh! Mau jadi pembalap atau penghancur kandang?” teriak Pak RT.
“Sama aja, Pak, yang penting ngebut!” jawab Teguh polos.
Teguh dan Ide Bisnisnya
Suatu hari, Teguh Cilik melihat kakaknya jualan online dan langsung kepikiran untuk ikut-ikutan. Ia pun memutuskan membuka “Jasa Ngeles dari Ibu”, alias jasa ngeles supaya nggak kena marah kalau nilai ulangan jeblok.
Sayangnya, bisnisnya nggak bertahan lama. Soalnya, ibunya sendiri yang jadi pelanggan pertama, dan akhirnya ketahuan kalau Teguh sering pakai alasan, “Bu, tadi anginnya kenceng jadi kertas ulangan aku terbang entah ke mana.”
Kesimpulan
Teguh Cilik memang bocah luar biasa. Meskipun sering bikin seisi kampung geleng-geleng kepala, dia juga membawa tawa dan kebahagiaan. Siapa tahu, suatu hari nanti, bocah ini beneran jadi pembalap atau pebisnis sukses—asal nggak nabrak kandang ayam lagi!
