Siapa Otak Kasus Sabu 2 Ton di Batam

Dewi Astutik, seorang wanita asal Ponorogo, Jawa Timur, diduga sebagai otak dari sindikat internasional yang menyelundupkan 2 ton sabu melalui perairan Batam. Penyelundupan ini melibatkan kapal KM Sea Dragon Tarawa dan merupakan salah satu kasus narkoba terbesar dalam sejarah Indonesia.

🧠 Peran Dewi Astutik dalam Sindikat Narkoba

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), Dewi Astutik berperan sebagai pengendali utama dalam jaringan narkoba yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara. Ia menggunakan identitas palsu dan berkomunikasi dengan para kurir melalui aplikasi pesan terenkripsi. Astutik diduga memiliki koneksi kuat dengan kelompok narkoba dari Golden Triangle, kawasan yang dikenal sebagai pusat produksi narkoba terbesar di Asia Tenggara.

🚢 Penyelundupan Melalui KM Sea Dragon Tarawa

Pada 22 Mei 2025, kapal KM Sea Dragon Tarawa yang membawa 2 ton sabu berhasil diamankan oleh tim gabungan dari BNN, Bea Cukai, TNI AL, dan Polda Kepri di perairan utara Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Kapal tersebut berlayar dari perairan Andaman dan memasuki perairan Kepri, menunjukkan bahwa jaringan ini memiliki operasi lintas negara yang kompleks.

👥 Tersangka dan Jaringan Operasi

Dalam pengungkapan ini, enam tersangka diamankan, termasuk warga negara Indonesia dan Thailand. Mereka diduga merupakan kurir dan anggota jaringan yang menerima perintah langsung dari Dewi Astutik. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa sindikat ini memiliki jaringan yang luas, dengan rencana distribusi narkoba ke berbagai wilayah di Indonesia dan negara-negara tetangga.

⚖️ Status Hukum Dewi Astutik

Dewi Astutik saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh BNN. Pihak berwenang terus melakukan pengejaran untuk menangkapnya dan mengungkap jaringan narkoba internasional yang dipimpinnya. Kasus ini menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam memerangi peredaran narkoba lintas negara.

📌 Kesimpulan

Kasus penyelundupan 2 ton sabu yang melibatkan Dewi Astutik menyoroti betapa kompleks dan terorganisirnya jaringan narkoba internasional yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara. Peran Batam sebagai jalur transit strategis semakin menegaskan pentingnya pengawasan dan kerjasama antarnegara dalam pemberantasan narkoba.

Related Posts

Pembobol Rekening Incar Pensiunan ASN, DPO Jaringan Pelaku Ada di Kamboja

Jakarta – Kasus kejahatan siber kembali mengguncang dunia perbankan nasional. Sekelompok pelaku pembobolan rekening dilaporkan mengincar para pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai target utama. Ironisnya, dalang di balik aksi…

5 Gugatan UU TNI Tak Diterima MK, Ini Alasannya

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak lima gugatan terhadap Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Penolakan ini menegaskan bahwa pasal-pasal yang dipersoalkan para pemohon tetap…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *