
Jakarta, 2025 — Sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh lembaga analisis perjalanan internasional mengejutkan banyak pihak: Indonesia masuk dalam daftar tujuh besar negara tujuan liburan paling berbahaya di dunia.
Meski dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, laporan ini menyebut adanya berbagai faktor yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-7. Apa saja penyebabnya? Dan bagaimana seharusnya kita menyikapi temuan ini?
📊 Daftar 10 Negara Tujuan Liburan Paling Berbahaya (Versi 2025)
Laporan ini menilai lebih dari 60 negara berdasarkan sejumlah indikator seperti:
-
Keamanan umum
-
Kesehatan wisatawan
-
Risiko bencana alam
-
Kejahatan dan kekerasan
-
Infrastruktur medis
-
Kecelakaan lalu lintas
Berikut peringkat tujuh besar yang menjadi sorotan:
-
Afghanistan
-
Venezuela
-
Honduras
-
Irak
-
Pakistan
-
Nigeria
-
Indonesia
😨 Faktor Risiko di Indonesia yang Jadi Sorotan
Menurut laporan tersebut, berikut adalah beberapa penyebab utama Indonesia masuk dalam kategori “berisiko tinggi” untuk wisatawan:
🔥 1. Aktivitas Vulkanik dan Gempa Bumi
Indonesia berada di kawasan “Cincin Api Pasifik”, membuatnya rawan letusan gunung berapi, tsunami, dan gempa berkekuatan tinggi. Contohnya, erupsi Gunung Marapi dan gempa di Cianjur beberapa waktu lalu menjadi perhatian dunia.
🚨 2. Kecelakaan Lalu Lintas Tinggi
Data WHO mencatat angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tergolong tinggi, terutama di daerah wisata yang banyak dikunjungi turis seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta.
🦠 3. Risiko Penyakit Tropis
Penyakit seperti dengue, malaria, dan infeksi gastrointestinal menjadi perhatian khusus di beberapa provinsi, terutama ketika sistem sanitasi dan air bersih terbatas.
🧯 4. Tingkat Kejahatan di Beberapa Daerah
Meski secara umum aman, beberapa kawasan padat wisatawan (seperti Kuta, Bali dan Kota Tua Jakarta) kadang menjadi sasaran kejahatan kecil seperti copet, penipuan, dan pemalakan.
🏝️ Kontras dengan Citra Surga Wisata
Temuan ini sangat kontras dengan pencitraan Indonesia sebagai surga tropis, rumah bagi tempat ikonik seperti:
-
Bali dan Nusa Penida
-
Raja Ampat
-
Labuan Bajo
-
Candi Borobudur
-
Gunung Bromo
-
Danau Toba
Banyak wisatawan asing menyatakan pengalaman positif selama berkunjung ke Indonesia, membuat laporan ini menuai pro dan kontra.
🧭 Pemerintah Menanggapi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif segera memberikan tanggapan. Dalam pernyataannya, pihak kementerian menyebut bahwa:
“Indonesia tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan ramah. Kami terus meningkatkan infrastruktur pariwisata, sistem peringatan dini bencana, dan fasilitas kesehatan bagi wisatawan.”
Pemerintah juga menekankan pentingnya edukasi wisatawan untuk memahami situasi lokal dan mengikuti panduan keselamatan.
🧳 Tips Aman Berwisata di Indonesia
Meski laporan ini mengkhawatirkan, bukan berarti Anda tidak bisa menikmati liburan di Indonesia. Berikut tips untuk tetap aman:
-
Gunakan aplikasi peringatan dini bencana seperti BMKG Info atau Info BMKG.
-
Pilih penginapan yang terpercaya dan periksa ulasan.
-
Hindari bepergian malam hari sendiri di daerah yang belum dikenal.
-
Jaga kesehatan dan bawa obat-obatan pribadi.
-
Gunakan transportasi resmi atau kendaraan dari hotel.
🔍 Kesimpulan: Waspada Bukan Berarti Takut
Masuknya Indonesia dalam daftar negara berisiko tinggi untuk liburan bukan berarti semua wilayah berbahaya. Sebagian besar wisatawan tetap dapat menikmati pengalaman luar biasa selama mereka menjaga kewaspadaan, merencanakan perjalanan dengan baik, dan menghormati budaya lokal.
Seperti kata pepatah, “Berhati-hati bukan berarti takut, tapi tanda bijak dalam menjelajah.”