Bambang Pacul Ingatkan Dampak Konflik Iran-Israel terhadap Indonesia

Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul, angkat bicara mengenai konflik yang terus memanas antara Iran dan Israel. Ia menegaskan bahwa meskipun konflik ini berlangsung di Timur Tengah, Indonesia tidak kebal dari dampaknya, terutama di bidang ekonomi, geopolitik, dan stabilitas nasional.

“Jangan Anggap Jauh, Indonesia Bisa Terimbas”

Dalam keterangannya kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Bambang Pacul mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat tidak menganggap remeh efek domino dari konflik bersenjata antara dua kekuatan besar di kawasan tersebut.

“Kalau ada yang berpikir konflik Iran-Israel itu jauh dan tidak akan berdampak ke kita, itu keliru. Dunia ini saling terhubung. Harga minyak bisa naik, pengiriman barang terganggu, bahkan iklim investasi pun bisa terguncang,” ujarnya, Selasa (14/6).

Ia menambahkan bahwa sebagai negara dengan perekonomian terbuka dan sangat bergantung pada jalur perdagangan global, Indonesia rentan terhadap fluktuasi ekonomi yang disebabkan oleh gejolak di Timur Tengah.

Minyak Mentah dan Ketahanan Energi Jadi Sorotan

Salah satu kekhawatiran utama yang disampaikan Bambang adalah potensi kenaikan harga minyak mentah dunia. Jika ketegangan meningkat dan menyeret kawasan Teluk Persia ke dalam perang terbuka, maka pasokan minyak dari wilayah tersebut bisa terganggu. Ini akan berdampak langsung pada harga BBM di Indonesia dan inflasi.

“Kita masih impor minyak dalam jumlah besar. Kalau harga minyak naik karena konflik ini, subsidi bisa jebol, APBN bisa terganggu,” jelasnya.

Ia mendorong pemerintah untuk menyiapkan strategi cadangan energi dan melakukan diversifikasi sumber pasokan agar ketahanan energi Indonesia tidak mudah goyah oleh dinamika global.

Dampak Sosial dan Keamanan Juga Perlu Diwaspadai

Tak hanya soal ekonomi, Bambang juga menyinggung kemungkinan dampak sosial dan keamanan. Menurutnya, konflik yang membalut dimensi agama dan ideologi seperti Iran-Israel bisa dengan cepat menyebar narasinya melalui media sosial dan platform digital.

“Kita ini bangsa majemuk. Jangan sampai konflik luar negeri justru dimanfaatkan untuk memecah belah di dalam negeri,” katanya.

Ia meminta aparat keamanan dan lembaga siber untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran ujaran kebencian, hoaks, dan provokasi berbasis konflik Timur Tengah yang dapat menyusup ke ruang digital Indonesia.

Diplomasi Indonesia Harus Aktif

Sebagai negara nonblok yang menjunjung tinggi perdamaian dunia, Indonesia didorong untuk mengambil sikap diplomatis yang aktif. Bambang Pacul menyarankan agar Kementerian Luar Negeri segera memperkuat posisi Indonesia dalam forum-forum internasional seperti OKI dan PBB.

“Kita harus ikut mendorong dialog damai, bukan hanya jadi penonton. Dunia sedang panas, kita harus jadi penyejuk,” tegas politisi senior dari PDI Perjuangan tersebut.

Penutup

Konflik antara Iran dan Israel bukan sekadar masalah kawasan Timur Tengah. Dalam era globalisasi dan ketergantungan ekonomi antarnegara, setiap konflik besar memiliki resonansi luas hingga ke negara seperti Indonesia. Seruan Bambang Pacul menjadi pengingat bahwa kewaspadaan, ketahanan, dan diplomasi harus dijalankan secara bersamaan agar Indonesia tetap aman, stabil, dan sejahtera di tengah badai geopolitik dunia.

Related Posts

4 Fakta Pria Bejat Cabuli 2 Bocah di Cikarang, Terancam 15 Tahun Penjara

Kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi dan menggemparkan warga Cikarang, Kabupaten Bekasi. Seorang pria berinisial MS (45) ditangkap aparat kepolisian atas dugaan pencabulan terhadap dua anak di bawah umur.…

Lalu Lintas di Sejumlah Titik Jakarta Macet Sore Ini

Jakarta, Kamis 26 Juni 2025 – Situasi Lalu Lintas Terkini Menjelang sore hari, sejumlah ruas jalan utama di Ibu Kota Jakarta mengalami kemacetan cukup parah. Peningkatan volume kendaraan yang terjadi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *