
Pemerintah Indonesia kembali membuka wacana untuk menambah jumlah barang impor dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari strategi kerja sama ekonomi bilateral. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat hubungan dagang antara dua negara sekaligus menjawab kebutuhan pasar domestik yang terus tumbuh.
Lalu, barang apa saja yang bakal bertambah volumenya dari Negeri Paman Sam? Berikut ini daftarnya serta alasan di balik rencana penambahan tersebut.
1. Kedelai
Kedelai menjadi salah satu komoditas utama yang hampir pasti akan mengalami peningkatan impor. Indonesia memang masih sangat bergantung pada kedelai impor, khususnya dari AS, untuk memenuhi kebutuhan industri tempe dan tahu.
Mengapa dari AS?
-
Kedelai AS terkenal dengan kualitas tinggi dan harga yang relatif stabil
-
Ketersediaan pasokan besar secara berkelanjutan
-
Perjanjian dagang Indonesia-AS membuka peluang impor lebih murah
Dengan produksi kedelai dalam negeri yang belum mampu memenuhi kebutuhan nasional, AS masih menjadi pemasok utama, bahkan hingga 2 juta ton per tahun.
2. Jagung
Selain kedelai, jagung juga masuk radar untuk ditambah impornya. Ini karena meningkatnya permintaan dari industri pakan ternak, terutama unggas dan sapi.
AS dikenal sebagai produsen jagung terbesar di dunia, dan memiliki keunggulan dalam efisiensi logistik serta volume ekspor besar.
3. Gandum dan Tepung Terigu
Indonesia tidak memproduksi gandum sendiri, sehingga seluruh kebutuhan dalam negeri bergantung pada impor. Meski Australia dan Kanada menjadi pemasok utama, AS kemungkinan akan meningkatkan ekspor gandum keras dan lunak untuk pasar Indonesia.
Produk turunannya seperti tepung terigu, gluten, dan cereal juga termasuk yang akan ditingkatkan impornya.
4. Produk Pertanian dan Hortikultura
Sejumlah produk hortikultura dari AS juga berpotensi masuk dalam daftar tambahan impor, antara lain:
-
Buah apel dan pir
-
Anggur California
-
Almond dan kacang kenari
-
Jeruk dan blueberry
Permintaan terhadap buah impor premium meningkat, terutama untuk memenuhi pasar ritel modern, hotel, restoran, dan kafe (HOREKA).
5. Produk Susu dan Olahannya
AS juga dikenal sebagai eksportir besar produk susu, termasuk keju, mentega, whey, dan susu bubuk. Pasar makanan olahan dan minuman di Indonesia yang berkembang pesat membuat kebutuhan bahan baku seperti ini terus meningkat.
Produk susu dari AS sering digunakan oleh industri:
-
Roti dan pastry
-
Es krim
-
Minuman kemasan
6. Alat Kesehatan dan Farmasi
Sektor kesehatan menjadi prioritas, terutama sejak pandemi. Produk alat kesehatan dari AS yang berpeluang bertambah impornya antara lain:
-
Ventilator dan alat bantu napas
-
Peralatan bedah dan diagnostik
-
Vaksin dan bahan baku farmasi
Kualitas dan inovasi teknologi medis dari AS membuat produk mereka sangat diminati rumah sakit dan klinik swasta di Indonesia.
7. Mesin dan Peralatan Industri
Sebagai negara industri besar, AS memproduksi berbagai mesin dan perangkat berteknologi tinggi yang dibutuhkan Indonesia untuk sektor:
-
Manufaktur dan otomasi
-
Pertanian modern
-
Konstruksi dan energi
Termasuk juga komponen otomotif, turbin, dan alat berat yang mendukung proyek infrastruktur nasional.
8. Produk Teknologi dan Elektronik
Dengan terus tumbuhnya transformasi digital di Indonesia, impor produk teknologi seperti:
-
Perangkat keras komputer
-
Server dan jaringan IT
-
Chip semikonduktor
-
Smartphone dan gadget kelas atas