Seorang pria di Maros, Sulawesi Selatan, bernama Bambang Irawan (44), dijatuhi hukuman 15 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Maros karena membunuh anak kandungnya sendiri. Insiden tragis ini dipicu oleh kemarahan Bambang setelah mengetahui motornya rusak akibat digunakan oleh anaknya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada 8 Agustus 2024 di Perumahan Lagosi, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros. Anak korban, yang berusia 13 tahun, meminjam motor milik ayahnya dan tanpa sengaja menjatuhkannya, menyebabkan kerusakan pada tuas rem dan bodi motor. Setibanya di rumah, Bambang yang melihat kerusakan tersebut langsung tersulut emosi. Ia memukul anaknya dengan tangan dan batang pohon singkong, serta menendang perut korban. Tak berhenti di situ, Bambang kemudian mengambil pisau dan menikam anaknya beberapa kali hingga tewas .​

Aksi kekerasan ini disaksikan oleh teman korban, yang kemudian berupaya membawa korban ke Puskesmas Labakkang, Kabupaten Pangkep. Sayangnya, korban meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan perawatan medis .​

Proses Hukum

Setelah kejadian, Bambang sempat melarikan diri namun berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian di Desa Carangki, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros pada 28 September 2024. Dalam persidangan yang digelar pada 22 April 2025, majelis hakim yang diketuai oleh Sofian Parerungan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Bambang. Vonis ini lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa yang menuntut 17 tahun penjara. Hakim menyatakan bahwa Bambang terbukti bersalah melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan kematian .

Dampak dan Refleksi

Kasus ini menyoroti pentingnya pengendalian emosi dan komunikasi dalam keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga, terutama yang berujung pada kematian, merupakan tragedi yang seharusnya dapat dihindari dengan pendekatan yang lebih bijak dan penuh kasih sayang.